Dari Arimatsu ke Indonesia: Adia Lavani Hadirkan Tie-Dye Ramah Lingkungan

| Reading Time: 4 mins

Di Jakarta Fashion Hub, kami selalu terinspirasi untuk mengangkat kisah-kisah inspiratif dari para desainer lokal yang tidak hanya menciptakan sesuatu yang indah, tetapi juga berkomitmen pada keberlanjutan. Kali ini, brand lokal yang akan diangkat adalah Adia Lavani, sebuah brand fesyen yang berfokus pada teknik tie-dye, serta menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Didirikan oleh pasangan Ani dan Jeff pada tahun 2016, Adia Lavani membuktikan bahwa fesyen mampu selaras dengan kelestarian alam. Mari kita simak lebih dalam perjalanan mereka.

Terinpirasi Arimatsu: Awal Perjalanan Adia Lavani

Perjalanan Adia Lavani dimulai dari sebuah pencerahan yang dialami Ani saat bekerja di United Nations Development Programme (UNDP) pada tahun 2016. Berada di tengah lingkungan yang peduli terhadap isu-isu keberlanjutan, Ani terdorong untuk menciptakan produk fesyen yang tidak hanya cantik, tetapi juga minim dampak lingkungannya.

Titik balik inspirasi datang saat Ani dan Jeff berlibur ke Arimatsu, sebuah desa di Nagoya, Jepang. Kekayaan teknik tie-dye tradisional Arimatsu menginspirasi Adia Lavani untuk menginterpretasikan seni kuno ini dengan sentuhan keberlanjutan. Sejak momen itu, setiap tahapan produksi Adia Lavani, mulai dari pemilihan material hingga proses pewarnaan, dilakukan dengan cermat demi kenyamanan dan kelestarian alam

Meskipun teknik ini sudah banyak digunakan, Ani dan Jeff tetap memiliki kepercayaan kuat pada visi dan komitmen Adia Lavani, “Kami tahu bahwa teknik tie-dye ini banyak sekali digunakan di Indonesia dan Jepang. Tentunya pasarnya makin sempit untuk kami, tapi kami cukup percaya diri bahwa kami bisa mendapatkan pasar tertentu (niche) yang menyukai produk kami.”

Pewana Alami: Pilihan Proses yang Lebih Ramah Lingkungan

Komitmen Adia Lavani terhadap keberlanjutan tidak berhenti pada inspirasi semata, tapi juga terwujud dalam proses produksinya. Ani dan Jeff secara konsisten memilih metode pewarnaan yang minim dampak lingkungan, seperti menggunakan pewarna alam yang berasal dari daun indigofera. Kemampuan tanaman ini untuk menghasilkan gradasi warna yang kaya, dari lembut hingga pekat, memungkinkan kreasi motif tie-dye yang unik.

Berbeda dengan pewarna sintetis yang umumnya mengandung bahan kimia berbahaya dan menghasilkan limbah beracun, pewarna alami lebih aman digunakan baik untuk proses ataupun hasil akhirnya. Prosesnya tidak memerlukan bahan pengikat kimia keras, sehingga dapat mengurangi polusi air dan tanah. Ini juga berarti ekosistem sekitar fasilitas produksi tetap terjaga dan limbah yang dihasilkan dapat terurai secara hayati.

Ciri Khas Koleksi Adia Lavani

Koleksi-koleksi Adia Lavani bukan sekadar lini busana fesyen, tetapi juga manifestasi filosofi yang kuat. Ciri khas utamanya terletak pada keunikan setiap busana, yang merupakan hasil buatan tangan. Ani dan Jeff memastikan bahwa setiap pakaian, dari pewarnaan hingga penjahitan, dikerjakan dengan teliti oleh tim yang berjumlah 10 orang di workshop mereka di Jakarta. Dengan kapasitas sekitar 300 pakaian setiap bulan, Adia Lavani mengutamakan kualitas dan detil, bukan produksi massal.

Desain minimalis yang dipadukan dengan motif-motif menarik menjadi identitas visual Adia Lavani. Mereka kerap mengangkat keindahan flora Indonesia, seperti bunga anggrek dan melati, serta berfokus untuk menggunakan bahan-bahan yang sepenuhnya dari Indonesia. Penggunaan warna alami dari daun indigofera juga menciptakan gradasi biru khas yang menawarkan sentuhan organik dan menenangkan, membuat koleksi Adia Lavani memiliki warna biru yang khas.

Konsistensi dalam Menjaga Kualitas Produk Adia Lavani dengan APR Viscose

Bagi Adia Lavani, pilihan material berkualitas adalah fondasi utama. Ani dan Jeff memahami betul bahwa bahan yang baik bukan hanya tentang kenyamanan, melainkan juga konsistensi mutu dan daya serap warna yang optimal, “Material yang baik itu akan memberikan kenyamanan. Selain itu, kualitas dari material yang baik itu juga ditunjukkan dengan penyerapan warna yang baik,” ujar Ani. Konsistensi ini krusial; mereka memastikan bahwa kualitas benang, kerapatan anyaman, dan karakteristik material tetap sama dari waktu ke waktu.

Adia Lavani sendiri bukanlah pemain baru dalam penggunaan viscose rayon. Mereka mengakui bahwa viscose rayon sangat cocok untuk iklim tropis Indonesia berkat sifatnya yang adem dan lembut. Material ini memberikan efek jatuh yang elegan pada busana dan mampu menyerap warna dengan sangat baik.

Awalnya, Adia Lavani hanya menggunakan bahan katun. Namun, seiring waktu dan tuntutan pasar akan bahan yang lebih nyaman dan adem, mereka berinovasi. Beruntung, Adia Lavani menemukan dan menjalin kerja sama strategis dengan Asia Pacific Rayon (APR). APR Viscose menjadi pilihan ideal karena 100% dapat terurai secara alami, sejalan dengan komitmen keberlanjutan Adia Lavani. Selain itu, APR Viscose terbukti mampu menghasilkan warna yang cemerlang, memiliki daya serap warna yang sangat baik, seratnya rapat, dan terasa halus. Kolaborasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas produk Adia Lavani, tetapi juga memperkuat misi mereka untuk fesyen yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan.

Jakarta Fashion Hub senantiasa mendukung para desainer yang memiliki visi serupa dengan Adia Lavani, berkomitmen pada inovasi dan keberlanjutan. Kami percaya kerjasama antara kreativitas lokal dan bahan berkulitas yang ramah lingkungan adalah kunci masa depan industri fesyen Indonesia.

Tertarik untuk mengembangkan koleksi kamu dengan bahan ramah lingkungan? Jakarta Fashion Hub menyediakan akses ke APR Viscose dan beragam sumber daya lain untuk mendukung perjalanan fesyen berkelanjutan kamu. Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!

View more articles >